-->

Wednesday, June 9, 2021

If You Love Me

Saya ingin menuliskanmu dalam cerita paling bahagia yang pernah saya punya. Menyimpannya dalam setiap lembaran-lembaran indah yang apabila telah kuselesaikan isinya ingin kembali ku buka lagi dan kujelajahi setiap sisinya, tanpa sedikitpun tersentuh kata bosan. Menjamumu dengan perasaan paling dalam lengkap dengan maknanya. Menelusuri setiap taman, pantai, gunung, dan segala tempat indah yang telah masuk dalam list impian, dengan menghamparkan alas yang baru saja selesai saya sulam setiap motifnya. Menyuapimu dengan lembut makanan yang habis kubuat dengan membolak balikkan resep entah harus kumulai darimana. Dan kembali pulang dengan perasaan paling damai yang pernah saya terima. 


Saya ingin menuliskanmu dalam cerita paling menyesakkan yang pernah saya punya. Menitikkan bulir dan membasahi pipi, setiap kali saya membukanya. Cerita masing-masing  keras kepala, tak mau mengalah, rasa curiga dan segala bentuk penghakiman. Melewati hari-hari terpanjang tanpa pernah bersuara. Menyambut pagi yang tidak ada satu disisi, santap siang tanpa lagi berhadapan, tidak ada ucapan selamat malam dan mimpi indah. Hari-hari yang kita lewati seperti hanya diri dan bayangan sendiri.


Tapi, saya teramat bersyukur dengan perasaan-perasaan yang kesemuanya telah berhasil saya tuliskan. Dengan perasaan paling lengkap untuk saya hadirkan dalam memori-memori panjang perjalanan kehidupan. Kau telah melengkapiku dalam setiap dentingan waktu yang berhasil kita lalui seiring berkurangnya denyut kesempatan.


Jika pada bab awal adalah kutuliskan bagaimana Engkau meminta hatiku maka bab berikutnya adalah bagaimana Aku mulai jatuh kedalam dirimu. Kau berceloteh kala itu, bahwa teori jatuh cinta musti harus diperbaharui. Bahwa cinta nyatanya bersumber dari telinga. Ya telinga. Engkau merasa yakin hanya dengan mendengar suaraku, sebab ditengah-tengah kata "heart" terdapat "ear" katamu, dan lebih lanjut menimpali dengan mendengarkan, perasaan itu muncul dengan saling mengharapkan. Celoteh yang sangat kekanak-kanakan. Tapi semakin jauh, semakin saya setuju dan menyadari bahwa mendengarkan adalah kunci dari kita bertahan sampai di titik sekarang.


Dan pada hari ini, engkau telah menang diantara selang-selang yang melilit tubuh rentamu selama ini. Engkau telah membuktikan perjuanganmu untuk selalu bersama ku selama apapun yang kau bisa. Dan pada hari ini, satu dari kita harus pergi menjemput taman-taman yang lebih indah lagi jauh lebih indah dari tempat yang pernah kita singgahi bersama. Jika saja Tuhan memberitahu saya tentang takdir apa yang akan datang tanpa ada titik rahasia, saya hanya ingin lebih rajin menulis setiap cerita apapun itu setiap harinya bersamamu. Menyimpannya di depan kulkas, diatas meja, dibalik cermin, apapun itu. Sebab, jika hal ini terjadi kita masih punya cerita untuk dibaca kala ingatan tidak lagi kuat untuk bertahan. 


Terima kasih. Terima kasih telah menerima hadirku dengan segala macam kurangnya, segala macam ketidakcakapannya. Dan disamping tempat peristirahatan mu yang terakhir, dengan tanah yang masih basah diselimuti bunga-bunga indah ini, Aku hanya ingin membisikkanmu cerita paling akhir, bahwa Aku mencintaimu seluruh diriku. 


"Kita hanya perlu saling mengingat, jika kita saling mencintai"


Mengalun lembut " If you ever forget that you love me - Isak Danielson"



Kawan berfikirmu

2 comments: