-->

Thursday, March 24, 2022

Pesan yang Tersemat


Tulus dengan suara merdunya berhasil membius jiwa-jiwa yang rapuh untuk mengulang lagi dan lagi album terbarunya, Manusia, terkhusus untuk bagian Hati-hati di Jalan. Bagi saya yang sedikit tidak beruntung perihal perasaan, apa yang dibawakannya memang terasa seperti menyediakan perahu yang siap membawamu ke lautan lepas hanya untuk mengantar kepergian seseorang karena pada dasarnya tidak perlu stasiun hanya untuk mengucapkan selamat tinggal. Melalui lagunya, sebaik-baik dari ujung cerita ialah pesan yang disampaikan, sebab untuk sebagian orang mungkin juga saya, tetap tahu cara mengasihi meski perasaan sudah diludahi. Hubungan yang sudah berlangsung lama, perasaan yang sama, cerita dan harapan yang dibangun bersama, ternyata ada titik dimana semuanya menjadi abu. Bisa karena terbakar bisa juga karena dibiarkan begitu saja. Persetan yang satunya. 

Kata banyak orang, disetujui atau tidak bahwa puncak tertinggi mencintai adalah membebaskan. Tapi rasanya konsekuensi dari kebebasan ialah kesepian. Bukan berupaya untuk memperluas zona stabil 24 jam tapi nyatanya kau hanya sendirian. Mengganggap baik-baik saja, tidak masalah, tidak menuntut apa-apa, sengsara dan membiarkan asa menggantung sia-sia. Menyebalkan. Tapi, sialnya saya bukan orang yang mudah jatuh cinta. If I fall once, I’ll fall hard. Menjatuhkan hati pada orang yang baru setelah menjalin hubungan yang lama tidak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Sebab rasanya aneh, memulai adaptasi dan panggilan baru. Maka orang-orang yang begitu mudahnya berlalu-lalang dengan menjatuhkan hati pada orang yang berbeda, tidak pernah masuk dalam nalar saya. 

Saya pernah terluka dan mungkin masih iya. Iya. Maka saya ingin belajar bagaimana tidak berlaku hal yang sama dengan orang lain. Ketika perasaan itu sudah tidak lagi dirasakan secara seiring, menghentikan persepsinya saja sudah sulit. Mau diajak balikan dan memulai kembali kalau sudah tidak punya perasaan yang sama ya buat apa. Sebaliknya, kalau sudah putus bertahun-tahun lantas masih bertumpu pada sosok yang sama mau dikata sinting berapa kali ya memang demikian adanya. Sebab itu, apa karma bagi mereka yang memiliki dia, namun mengharapkan dia yang lain?. 

Maka kasih, dengarlah ini, 
Saya ingin disayangi seperti caramu membicarakan segala sesuatu yang teramat engkau sukai, dengan binar matamu yang melukiskan semuanya. Bagaimana perasaanmu setelah menerima paket pesananmu, menerima gaji kerja kerasmu, atau memenangkan game kesayanganmu. Ya, saya ingin disayangi dengan penuh kebahagiaanmu yang ingin kulihat dari sini dan dimana pun itu. Saya ingin dianggap penting. Saya tidak akan meminta penawaran apa-apa, tapi tolong hadirkan kata setia diantaranya sebab bukan hanya satu hati yang berharga. Katanya apa yang kita punya harus diberi nama, maka hubungan antara kita senantiasa jadikan pagar bagaimana kita bersikap dan mematikan segala serakah yang mendesak untuk keluar. Sekali lagi saya ingin tetap kukuh meyakini bahwa cinta yang baik, perasaan yang saling menumbuhkan akan menjadikan hidup kita baik pula. Ia akan menjadikan kita merasa tenang tanpa keraguan, membawa damai dan kesejukan yang bisa bertahan lama. 

Setelah keinginanku engkau penuhi, saya akan menjadi yang paling ingin untuk perintah-perintah kecilmu, menjadi tentara penurut yang rela mati di medan perang, kamu jenderalnya. Sebab saya tidak ingin lagi terlihat buta membiarkan hidup benalu terang dan ilalang berduri tajam dan hanya menyisakan kesengsaraan.

Dengan segala apa yang bertebaran, saya ingin merevisi bagaimana saya ingin dicintai.

Kawan berfikirmu

0 comments:

Post a Comment